EPISTEMOLOGI ISLAM DAN TANTANGAN SAINS MODERN: TELAAH ATAS GAGASAN AL-FARABI DAN IBNU SINA
Keywords:
epistemologi Islam, Al-Farabi, Ibnu Sina, filsafat ilmuAbstract
Kajian Artikel ini mengkaji epistemologi Islam melalui pemikiran dua tokoh besar filsafat Islam klasik, Al-Farabi dan Ibnu Sina, dalam merespons tantangan sains modern. Epistemologi, sebagai cabang filsafat yang membahas sumber, struktur, dan validitas pengetahuan, memiliki akar yang kuat dalam tradisi Islam, yang terbangun dari relasi antara wahyu, akal, dan pengalaman empiris. Al-Farabi memformulasikan hirarki pengetahuan yang menggabungkan logika Aristotelian dan prinsip wahyu, sementara Ibnu Sina mengembangkan sistem epistemik yang menekankan peran intelek aktif (al-‘aql al-fa‘‘āl) dalam proses pencapaian pengetahuan. Keduanya memandang bahwa ilmu dan agama bukanlah dua entitas yang bertentangan, melainkan saling melengkapi. Dalam konteks kontemporer, ketika sains modern sering terlepas dari dimensi etis dan metafisik, pemikiran kedua filsuf ini menawarkan paradigma integratif antara rasionalitas ilmiah dan nilai-nilai spiritual. Artikel ini berusaha menunjukkan relevansi pemikiran epistemologis Islam klasik dalam merumuskan pendekatan ilmu pengetahuan yang utuh, tidak hanya teknis dan objektif, tetapi juga berlandaskan pada kesadaran moral dan tujuan keberadaan manusia.
Downloads
Published
Issue
Section
License
Copyright (c) 2025 Vera Nurfitrian

This work is licensed under a Creative Commons Attribution 4.0 International License.